JOGJA - Sultan Hamengku Bawono X akhirnya buka suara terkait polemik sabdaraja dan dawuhraja. Jumat sore (8/5), orang nomor satu di Kasultanan Jogjakarta itu berbicara banyak di depan para warganya dan media yang mendatangi kediaman putrinya, GKR Pembayun di Pendopo Dalem Wironegaran, Kota Jogja.
Salah satu yang dipaparkan HB X dalam pertemuan itu adalah dawuhraja tentang putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) yang kini memiliki gelar baru sebagai GKR Mangkubumi. Sedangkan bunyi dawuhraja tentang penetapan Pembayun sebagai Mangkubumi adalah sebagai berikut: hanetepake putri ingsung Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, katetepake GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono langgeng ing Mataram. (menetapkan GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi yang memperindah indahnya Bumi Mataram, red).
Menurut Sultan, dirinya hanya menjalankan perintah dari para leluhurnya sehingga mengeluarkan dawuhraja. “Saya hanya terima dawuh (perintah) karena eyang-eyang dawuh (lelulur memerintahkan saya) mengeluarkan sabdaraja dan dawuhraja,” kata HB X di kediaman GKR Pambayun, Jumat (30/5).
GKR Pambayun dan KRT Yudhahadiningrat. Foto: Radar Jogja |
Nah, HB X pun buka suara untuk menanggapi anggapan bahwa Pembayun bakal menjadi penerus takhta Kesultanan Jogja. “Ya pokoknya saya menetapkan Gusti Pembayun dengan gelar seperti itu,” katanya.
Hanya saja, suami GKR Hemas itu tidak mau mendahului takdir apakah putrinya itu memang akan menjadi menjadi pemegang takhta Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. HB menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah untuk menetapkan gelar ke Pembayun.
“Lakone mengko piye ya aku ora ngerti (akhirnya bakal seperti apa saya juga tidak tahu), aku mung dawuhe netepne (saya cuma diperintah untuk menetapkan. Lha kuwi klasifikiasine opo, saya tidak tahu, karena tidak ada klasifikasi itu,” katanya.(mas/ara/jpnn)