Pernahkah Anda meminum jamu pahitan dari tukang jamu gendong?
Biasanya warnanya terlihat hitam gelap. Dan rasanya seperti namanya, pahit luar biasa.
Sambiloto merupakan bahan utama pembuatnya.
Meski pun sangat pahit, jamu pahitan terus ada, karena diyakini banyak khasiatnya.
Bagi yang tidak biasa minum jamu pahitan, mungkin akan terkejut dengan rasa pahitnya saat pertama kali mencoba.
Seperti pengalaman Ayu, seorang ibu rumah tangga di Bekasi, saat pertama kali mencoba jamu pahitan.
Biasanya ia hanya minum jamu yang memiliki rasa enak, seperti kunyit asem dan beras kencur.
Suatu hari, ia ingin mencoba jamu pahitan dari tukang jamu gendong yang sering lewat di tempat tinggalnya.
Begitu cairan hitam itu diminumnya, rasa pahit yang amat sangat membuatnya terkejut sendiri, ia tidak dapat menghabiskan jamunya.
“Pahitnya bukan main. Rasa pahitnya itu seperti tidak hilang-hilang dari mulut dan tenggorokan, walau pun sudah minum air jahe manis,” kata Ayu. Dengan rasa pahit yang nyaris tidak tertahankan, pantaslah bila sambiloto sebagai bahan utama jamu pahitan, sampai dijuluki “King of Bitter” alias si Raja Pahit atau biangnya pahit.
Jamu pahit (dalam bahasa Jawa disebut juga paitan) hampir selalu ada pada penjual jamu gendong atau tukang jamu keliling.
Meski rasanya pahit, banyak konsumen yang mencarinya sehingga jamu ini hampir selalu disediakan oleh tukang jamu keliling.
Ada beberapa upaya yang dilakukan orang untuk mengurangi rasa pahit ramuan sambiloto.
Rasa pahit jamu ini tidak bisa ditawarkan dengan menambahkan gula, karena tidak banyak bedanya.
Ada yang berupaya memadukan jamu sambiloto dengan pemanis yang sangat tinggi kadar manisnya, seperti stevia. Namun saat ini sudah banyak yang memproduksi kapsul sambiloto sehingga konsumen dapat memetik manfaatnya namun terhindar dari merasakan pahit yang luar biasa.
Beberapa jenis tanaman obat lainnya yang ditambahkan untuk membuat jamu pahitan antara lain brotowali, bidara laut, adas, dan banyak lagi. Terkadang ditambah temu-temuan.
Berbagai Khasiat Jamu Pahitan
Jamu pahitan yang berbahan sambiloto diyakini memiliki banyak khasiat.
Antara lain sebagai obat tradisional untuk menstabilkan gula darah para penderita diabetes, membersihkan darah kotor yang menyebabkan penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Jamu pahitan sambiloto juga dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung, pegal-pegal, dan pusing. J
amu pahitan juga diyakini berkhasiat untuk menjaga kesehatan di bagian perut dan pencernaan. Selain itu, jamu pahitan juga berguna untuk menambah nafsu makan, mengatasi bau badan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu khasiat jamu pahitan yang banyak diyakini orang adalah untuk mencegah jerawat.
Ramuan pahit ini diyakini bisa membersihkan darah, sehingga bermanfaat untuk mencegah munculnya jerawat dari dalam. Selain itu, ramuan pahit ini diyakini bermanfaat juga untuk mencerahkan kulit.
Ramuan tradisional pahitan ini bukan hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda di India.
Di sana, ramuan sambiloto digunakan untuk berbagai macam penyakit.
Terkadang bukan hanya daunnya yang digunakan, tetapi keseluruhan tanaman termasuk akarnya. Untuk mengatasi sembelit , perut kembung dan banyak gas, sambiloto dicampur dengan buah cerme.
Jamu pahitan bisa dibuat dengan cara yang sederhana.
Daun sambiloto dan bahan-bahan lain direbus dalam periuk tanah (bukan logam) sampai air rebusan tinggal setengah.
Ramuan kemudian disaring dan diminum pada pagi dan sore hari. Untuk menetralkan rasa pahitnya, tidak disarankan untuk menambahkan gula karena tidak membantu.
Biasanya untuk mengurangi rasa pahit yang tertinggal di lidah, bisa disusul dengan minum air jahe manis, atau jamu lain yang lebih enak seperti kunyit asam dan beras kencur.
[artikel ini dikutip dari laman dokter.in dengan judul Mengenal Jamu Pahitan Sambiloto]