Sejumlah netizen membagikan foto ini di media sosial sejak Sabtu (9/8/2015) malam. Penyebaran foto ini diprakarsai oleh Sigit Kamseno yang prihatin melihat kondisi penumpang KRL kesulitan melaksanakan shalat karena tidak adanya tempat ibadah yang representatif. Dalam foto tampak beberapa penumpang KRL shalat di pinggir peron.
“Mungkin foto ini perlu banyak kita share agar pihak manajemen KRL Jabodetabek bersegera menyediakan tempat ibadah yang representatif untuk penumpang yang tentu mayoritas beragama Islam. Supaya tak terus-terusan shalat di pinggir peron akibat mushalla yang terlalu sempit,” tulisnya melalui akun Facebook.
Ia menambahkan, foto ini perlu dishare agar tidak menjadi ironi. “Umat Islam hidup di sebuah negara mayoritas Muslim dengan jumlah lebih dari 200 juta penduduknya beragama Islam, namun kesulitan mencari tempat shalat representatif di fasilitas-fasilitas publik.”
“Sudah tak terhitung betapa sulitnya kaum Muslimin yg hendak shalat di stasiun yg harus mengantre di tempat wudhu demikian sesaknya. Antri shalat demikian lamanya. Padahalspace untuk membangun mushalla masih tersedia.
Ia pun menyebutkan beberapa stasiun yang perlu disediakan tempat ibadah representatif antara lain Stasiun Bojonggede, Juanda, Tanah Abang. “Mushallanya terlalu sempit dan sangat tidak layak,” tandasnya.
Sigit berharap, dengan banyaknya netizen yang membagikan foto ini, pesan akan sampai ke pihak terkait dan penumpang KRL bisa menunaikan shalat dengan mudah. [Ibnu K/Bersamadakwah]