-->

Sabtu, 16 Januari 2016

5 Lokasi Kuliner Olahan Daging Kambing Populer Di Jogja

5 Lokasi Kuliner Olahan Daging Kambing Populer Di Jogja
Daging kambing, banyak di antara kita adalah penggemar fanatik olahan yang satu ini.

Maka tak heran hampir di setiap daaerah ada tempat makan yang menyajikan olahan daging kambing dengan beragam varian, tak terkecuali di Yogyakarta.

Berikut ini adalah lima tempat makan di Yogyakarta yang bisa didatangi para penggemar kuliner olahan kambing.

1. Tengkleng Pak Kribo


Jika sedang berada di wilayah Sleman utara, Anda bisa mencoba mencicipi olahan kambing di Warung Tengkleng Pak Kribo.Terletak di salah satu emperan toko yang berada di Pasar Pakem, Jalan Kaliurang km 18, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Setiap sore hingga malam Pak Kribo menjajakan tiga olahan daging kambing, yakni tengkleng, tongseng, dan gulai. Setiap harinya Pak Kribo membuka lapaknya dari jam 17.00 hingga dagangannya habis.

Pak Kribo telah mulai berjualan sejak 27 tahun yang lalu. Tengkleng olahahan Pak Kribo memiliki citarasa gurih karena dimasak dengan kuah yang cukup kental.

2. Sate Klatak Pak Pong

Sate Klatak banyak dijumpai di daerah Bantul, khususnya di kawasan Jejeran. Sate klatak adalah masakan sate dengan bahan dasar daging kambing muda.

Uniknya, sate ini disajikan bukan dengan tusuk yang terbuat dari bilah bambu seperti lazimnya masakan sate. Sate ini justru menggunakan tusuk berupa jeruji sepeda kayuh yang terbuat dari batang besi.

Uniknya lagi, bumbu yang digunakan hanya berupa garam saja. Meskipun sate klathak hanya dibakar menggunakan bumbu garam, tetapi rasanya sungguh nikmat.

Salah satu tempat yang menjual sate klathak adalah sate Klatak Pak Pong. Tempat warung sate yang berada di Jalan Stadion Sultan Agung (Jalan Imogiri Timur Km 10, Wonokromo) atau timur Stadion Sultan Agung ini setipa harinya selalu ramai dipadati pembeli.

3. Sate Sor Talok

Di daerah Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul terdapat beberapa warung sate yang cukup terkenal, dan satu di antaranya adalah warung sate "Sor Talok".

Sor adalah kependekan dari Ngisor yang berarti bawah, dan talok adalah sebutan masyarakat jawa terhadap buah kersen. Lokasinya di Dusun Code, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul dan cukup terkenal di kalangan masyarakat Bantul.

Sate kambing adalah menu andalan tempat makan yang satu ini. Seperti sate klathak, sate kambingnya ditusuk menggunakan ruji baru kemudian dibakar di atas arang.

Jika sate klathak disajikan tanpa bumbu, untuk sate Sor Waru ini disajikan bersama sambel kecap.

4. Sate Petir Pak Nano

Sate petir adalah warung sate kambing yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, tepatnya berada di dusun Menayu, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Warung ini menyajikan sate kambing dengan rasa yang ekstra pedas.

Sate kambing yang ada di warung tersebut sebenarnya hampir sama dengan kebanyakan sate kambing. Daging kambing dibakar di atas bara api kemudian disajikan bersama sambal kecap.

Tetapi yang membedakan dengan sate kebanyakan adalah irisan cabai rawitnya yang sangat banyak, sehingga rasanya menjadi begitu pedas. Selain irisan cabai, disambal kecap tersebut juga terdapat irisan bawang merah, tomat, dan kobis.

Ada tambahan lain yang jarang ditemui disambal kecap pada hidangan sate kambing di tempat lain, yakni irisan daun jeruk. Pengunjung bisa memesan tingkat kepedasannya.

Penamaan level pedasnya pun terbilang unik, mulai dari level PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini), Play Group, hingga level profesor.

5. Sego Pliket Pak Dakir

Di jalan HOS Cokroaminoto 75 Yogyakarta atau berada di depan pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta terdapat salah satu warung sate legendaris di Yogyakarta.

Warung sate ini telah ada sejak tahun 1966, yakni Warung Sate Kambing Pak Dakir. Selain sate kambing, warung makan yang buka mulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 tersebut memiliki menu spesial yang cuma ada disana, yakni sego pliket.

Dalam bahasa Jawa, sego pliket berarti nasi lengket, menu ini adalah nasi goreng kambing. Yang membedakannya dengan nasi goreng kambing lainya adalah adanya tambahan sumsum tulang belakang kambing.

Sumsum tersebut menjadikan tampilan nasi gorengnya lebih lengket (pliket). Selain itu penggunaan sumsum membuat hidangan yang satu ini lebih gurih.

Bumbu-bumbu lain yang digunakan hampir sama dengan kebanyakan nasi goreng, yakni bawang putih, miri, irisan lombok, dan sedikit kuah gulai, serta irisan daging kambing. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Previous
Next Post »