-->

Minggu, 17 Januari 2016

Tak Perlu Shalat, Cukup Bayar Rp 800 Ribu Sudah Bisa Masuk Surga


Pada era sekarang ini banyak sekali tersebar beberapa gerakan ataupun ajaran yang nyeleneh dan sesat. Meski begitu, mereka pun mempunyai massa yang cukup banyak dan sudah dicuci otak oleh para perekrut yang berasal dari kelompok itu. Salah satu gerakan yang nyeleneh yang sempat heboh beberapa hari kemarin adalah Gafatar.


Seperti saat dihubungi oleh harianindo, Sabtu (16/1/2016), Kapolres Bontang, AKBP Henra Kurniawan menuturkan bahwa Gafatar memang sudah masuk di Bontang dan pernah mengadakan aktivitas donor darah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PMI, selain itu juga melakuakn kunjungan ke beberapa instansi di Kota Bontang.

Hendra menuturkan bahwa Gafatar saat ini sudah tidak ada lagi di Bontang, namun dirinya curiga di daerah Tanjung Laut ada ajaran yang agak nyeneh dari ajaran islam dan saat ini masih dalam pantauan polisi. Hal yang membuat menyimpang adalah karena tidak mengakui nabi terakhir Nabi Muahmmad SAW dan tidak perlu sholat. Namun, hal yang paling nyeleneh adalah apabila pengikutnya ingin menebus dosa dan masuk surga maka cukup denga membaray 800 ribu rupiah.

Hendra menuturkan bahwa ajaran nyeleneh itu masih dalam lingkup kelompok kecil, namun pihak kepolisian tetap untuk meningkatkan kewaspadaan karena aliran itu mengaku islam namun menyimpang dari ajaran islam. Hendra menambahkan bahwa sampai saat ini masih diupayakan melakukan pembinaan dulu dan gerakan itu masih di rumah saja lingkupnya.

Kelompok atau ajaran yang dianggap menyimpang ini, dikatakan Hendra masih dalam pemantauan.

“Masih dalam kelompok kecil saja, namun kita tetap meningkatkan kewaspadaan, karena itu aliran yang mengaku Islam tapi tidak sesuai Islam. Yang jelas yang kita lakukan pembinaan dulu. Masih di rumah saja gerakannya,” ujar Hendra.

Saat ditanya apa nama aliran yang berada di Tanjung Laut ini, Hendra belum mengetahui apa nama aliran tersebut.

“Bisa saja, namanya dirubah, di sini bukan Gafatar atau apalah. Yang jelas kita jangan mau kecolongan juga,” tandas Hendra.

Keberadaan aliran menyimpang juga terendus oleh MUI Bontang.

Ketua MUI Bontang, Imam Hambali, mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah masuk dalam amalan-amalan yang menyimpang dari ajaran Islam ahli sunnah wal jamaah.

MUI mengendus adanya aliran yang menyimpang, dimana ajaran puasa boleh makan, boleh merokok, dan cara solatnya berbeda tidak perlu menghadap kiblat. Terkait hal ini, MUI mencoba meluruskan ajaran ini. (Rini Masriyah – Harianindo.com)

Previous
Next Post »