Meski anak-anak kucing yang baru lahir tidak memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri sejak lahir, pada saat mereka mencapai berumur beberapa minggu mereka telah mengembangkan refleks meluruskan kaki di udara. Kemampuan ini tampaknya merupakan kemampuan bawaan. Tapi bagaimana, tepatnya, kucing mampu mencapai kelenturan yang begitu mengesankan?
Hal pertama yang dilakukan kucing ketika jatuh adalah mencari cara untuk mendapatkan posisi berdiri. Mereka melakukan ini dalam dua cara: visual dan menggunakan telinga mereka.
Percobaan telah menunjukkan bahwa saat kucing hanya memiliki satu dari indera ini, mereka masih bisa mendarat dalam posisi berdiri. Namun jika kedua indera tersebut dirampas, mereka gagal mendarat dengan bertumpu pada kaki mereka dan akan mendarat pada bagian punggung. Hal ini berlaku bahkan jika anak kucing buta sejak lahir.
Penjelasan selanjutnya bisa jadi agak rumit. Pada dasarnya, ketika kucing jatuh, ia cenderung melipat dirinya dalam setengah putaran sebanyak mungkin. "Saat mereka melakukannya, itu memutar tubuh bagian depan kucing sehingga menghadap ke bawah, kemudian menarik sisa putaran tubuhnya, " tutur Andrew Cuff, peneliti biomekanik kucing di Royal Veterinary College, London kepada IFLScience.
Lantas, bagaimana selanjutnya? Setelah mencapai posisi yang benar, akankah kucing dapat berhasil menghentikan dirinya agar tak terlalu banyak berputar hingga mendarat terbalik?
Mungkin anda menganggap bahwa hal itu akan teratasi dengan adanya ekor kucing. Tapi, lihatlah kucing Manx, atau biasa disebut Rumpy yang tidak memiliki ekor sama sekali. Mereka masih tetap dapat mendarat di kaki mereka. Pasti ada penjelasan selain ekor.
Dengan menekuk bagian tengah tubuhnya dan kemudian melakukan hal yang berbeda di tubuh bagian depan dan belakang, kucing meningkatkan momen inersia di bagian depan, dan menurunkannya di bagian belakang. Inilah yang menyebabkan bagian depan pada tubuh kucing berputar pada kecepatan yang lebih tinggi daripada bagian belakang.
Kemudian, setelah kepalanya berada di posisi yang tepat, kucing akan memperpanjang kaki depannya, berhenti pada akhir putaran itu, dan menarik punggungnya dalam sekali sentak, menyelipkan mereka untuk berputar. Gerakan berlawanan ini menghentikan kucing dari berputar yang berlebihan.
Lantas kucing mengarahkan semua kakinya ke bawah, memperluas cakarnya untuk memastikan bahwa ia mendapat pegangan ketika menyentuh tanah, dan melengkungkan punggungnya untuk memperlambat jatuh serta untuk mengurangi dampak gaya.
"Ketika mereka melakukan pendaratan, bahu mereka juga membantu pendaratan," jelas Cuff. Kita mengetahui bahwa bahu kucing dapat mengambang bebas, mereka tidak terpaku ke tulang belakang atau tulang rusuk mereka. Sehingga ketika mereka mendarat bahu mereka bisa bergerak leluasa.
Jadi, alih-alih memiliki sembilan nyawa, sebenarnya kucing justru memiliki beberapa kemampuan adaptasi yang luar biasa. (Lutfi Fauziah/Sumber: IFL Science)