Para pakar kesehatan kembali mengingatkan agar anak-anak, hingga usia 18 tahun disarankan untuk tidak membawa beban terlalu berat pada tas punggung mereka. Hal ini akan berdampak pada gangguan tulang di kemudian hari.
"Membawa ransel di bahu adalah praktik yang salah, karena membuat otot tegang. Tulang belakang bersandar ke sisi yang berlawanan, menekan bagian tengah tubuh, tulang rusuk, dan punggung bawah, sehingga posisinya menjadi tidak seharusnya. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan ketegangan otot, kejang otot, dan sakit punggung, "kata Satnam Singh Chhabra, direktur Neuro Spine Departemen di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, India.
Dia mengatakan, ransel yang berat dapat menarik otot leher, menyebabkan sakit kepala, nyeri bahu, nyeri punggung bawah dan leher, serta nyeri lengan.
"Banyak orangtua yang datang kepada kami, mengeluh tentang beban berat tas sekolah. Kami menyarankan agar orangtua ikut mendorong anak-anak mereka untuk membagi beban yang harus dibawa ke sekolah, dengan tidak hanya mengandalkan punggung," katanya.
Sementara itu, AB Goregaonkar, profesor dan kepala ortopedi di LTM Mumbai Medical College, menyarakan, agar anak-anak juga dilatih untuk mampu beraktivitas di luar ruang.
"Anak-anak harus mengikuti pendidikan jasmani, yang akan memungkinkan anak-anak menjadi lebih bugar dan fleksibel," katanya.
"Terlepas dari asupan gizi yang harus dipenuhi, seperti protein, vitamin D, kalsium, dan lainnya, kami sarankan anak-anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan harus didorong untuk bermain ke luar ruangan, karena akan membantu mereka memperkuat otot dan meningkatkan stamina," tambahnya.
Jika anak harus membawa beban banyak ke sekolah, orangtua disarankan untuk memberikan tas ransel berbahan ringan, yang tali bahunya disesuaikan dengan kondisi tubuhnya.
Atau bisa juga pilih tas yang memiliki roda, sehingga ketika lelah, anak bisa menarik tasnya, tanpa harus memanggulnya.
ZeeNews India